Langsung ke konten utama

Pengertian Filsafat


 Bustos, Filsofia, Aristoteles, Filsuf

Filsafat Secara Etimologi
Secara etimologi kata filsafat berasal dari bahasa Yunani philosophia , philo yang artinya cinta dan shopia yang artinya kebijaksanaan. Dalam bahasa Arab  disebut falsafah dan dalam bahasa Inggris disebut philosophy dan dalam bahasa Indonesia disebut filsafat. Jadi, filsafat secara bahaa berarti cinta kebijaksanaan.[1]
Lantas apakah yang dimaksud cinta kebijaksanaan?, kata “cinta” memiliki arti yang luas bisa berarti keinginan. Sedangkan “kebijaksanaan” berkaitan dengan penggunaan akal budi seperti cermat dan hati-hati. Dari beberapa pengertian tersebut dapat, disimpulkan bahwa kebijaksanaan adalah pengetahuan dan kepandaian yang medalam. Jadi, secara sederhana “Cinta Kebijaksanaan” atau filsafat dapat dipahami sebagai keinginan untuk memahami secara mendalam.[2]
            Filsafat Secara Terminologi
                        Secara terminologi filsafat mengandung makna yang mendalam. Hal tersebut dikarenakan batasan dari filsafat itu banyak maka sebagai batasan perlu diperkenankan beberapa batasan. Menuut KBBI  filsafat merupakan Pengetahuan dan penyelidikan dengan akal dan budi mengenai segala hakikat yang ada, sebab dan asal hukumnya. Teori yang mendasari alam pikiran atau suatu kegiatan. Ilmu yang berintikan logika, estetika, metafisika dan epstemologi.
Seorang filusuf  atau orang yang cinta kebijaksanaan. Berasal dari bahasa Yunani philosophos dari benuk katanya philosophos adalah seseorang yang bijaksana. Istilah tersebut berasal dari Phytagoras yang hidup pada abad ke-6 SM. Karena dirinya mengaku sebagai seorang filusuf (philosophos).
Tetapi menurtt K. Bertens, ihwal dari kata filusuf yang dikemukakan Phytagoras, ternyata masih berbau cerita-cerita rakyat, sehingga hal tersebut sulit dibuktikan kebenarannya. Namun K. Bertrend meyakinkan bahwa istilah filsafat dan filusuf sudah populer digunakan pada masa Plato dan Soccrates yang hidup pada masa abad ke-5 SM. Sehingga kata filsafat dan filusuf berasal dari Yunani kuno tidak dapat diragukan lagi.[3]
                        Melihat pengertian filsafat dari segi istilah berarti kita ingin mlihat filsafat pada segi definisinya. Berikut definisi filsafat yang dikemukakan oleh beberapa pengarang, sesuai konotasiyang ditangkap mereka.
                        Poedjawinata (1974:11) mendefinisikan filsafat sebgai sejenis pengetahuan yang sesalam-dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran belaka.
Hasbullah Bakry Mengatakan filsafat merupakan ilmu yang menyelidiki sesuatu secara mendalam mengenai ketuhanan, alam semesta dan juga manusia sehingga menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya sejauh yang dicapai akal manusia dan bagaimana sikap manusia
                        Pendapat lain dari para ahli :
a.       Plato
Plato berpendapat bahwa filsafat adalah pengetahuan yang mencoba untuk mencapai pegetahuan tentang kebenaran yang asli.
b.      Aristoteles
Aristoteles, Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliput kebenaran yang didalamnya terkandung ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik dan estetika.
c.       Al-Farobi
Beliau merupakan filusuf Arab yang mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang bagaimana alam maujud yang sebenarnya.
                        Phytagoras orang yang mula-mula menggunakan kata filsafat , memberikan definisi filsafa sebagai the love of widsom. Menurut Phytagorasmanusia yang paling tinggi nilainya adalah pecinta kebajikan, sedangkan yang dimaksud olehnya dengan widsom ialah kegiatan melakukan perenungan tentang Tuhan . Ia membagi kualitas manusia menjadi tiga tingkatan: lovers for widsom, lovers of succes dan lovers of pleasure (Mayer, 1950:26)
            Imanuel kant menefinisikan filsafat sebagai pengetahuan yang menjadi pangkal pokok sgala pengetahuan yang tercakup didalamnya empat persoalan:
1.      Apa yang dapat diketahui? ( jawabannya: Metafisika)
2.      Apa yang seharusnya diketahui? ( Jawabannya: Etika)
3.      Sampai dimana harapan kita? ( Jawabannya: agama)
4.      Apa itu manusia? ( Jawabannya: Antropologi) (Bakry: 1971)[4]

            Definisi dari Bertrand Russel cukup menarik. Ia mendefinisikan the attemps to answeer ultimate question critically ( Park: 1960: 3). Mulder dalam bukunya (1966: 10) mengajukan deinisi filsafat sebagai pemikiran teoritis tentang susunann kenyataan sebagai keseluruhan. William James endefinisikan filsafat sebagai  a collective name for questionwhich have not been answered to the stasfactionof all that that aked them (Ensiclopedia of Phylosophy: 1967: 219) [5]
Sehubung dengan hal itu, Harold H. Titus dan Fuad Farid Ismail dapat menjadi contoh dalam memberikan satu  atau beberapa pengertian utuh terhadap filsafat. Harold H. Titus mendefinisikan filsafat dalam lima hal berikut:
1.      Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepercayaan terhadap kehidupan dan alam yang biasanya diterima secara tidak kritis.
2.      Filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yan sangat kita junjung tinggi.
3.      filsafat adalah usaha untuk mendapatkan gambaran keseluruhan.
4.      Filsafat adalah analisis logis dari bahasa serta penjelasan tentang ati kata dan konsep.
5.      Filsafat adalah sekumpulan problem-problem yang langsung mendapat perhatian dari manusia dan yang dicarrikan jawabannya oleh ahli-ahli filsafat.[6]

Sedangkan, Fuad Farid Ismail mendefinisikan filsafat secara khusus, umum, dan universal, sebagai berikut:
1.      Dalam arti cinta kepada kebijaksanaan, filsafat merupakan pencarian serius terhadap pengetahuan yang murni.
2.      Dalam arti umum, filsafat adalah pengetahuan terhadap segala sesuatu yang ada di alam.
3.      Dalam arti khusus, filsafat adlah sejarah filsafat yang membangun berbagai madzhab, menolaknya, dan kemudian membangun madzhab-madzhab yang baru.
4.      Dalam arti universal, filsafat adalah usaha untuk menyatukan hal-hal yag sudah ada secara keseluruhan dalam sebuah bingkai rasional yang dapat menafsirkan berbagai fenomena riil.[7]

Perbedaan definisi tersebut menuert Abu Bakar Atjeh (1970: 9) disebabkan oleh berbedanya konotasi filsafat pada tokoh-tokoh tersebut karena perbedaan keyakinan hidup yang dianut mereka. Perbedaan tersebut juga dapat muncul karena perkembangan filsafat itu sendiri yang menyebabkan beberapa pengetahuan khusus memisahkan diri dari filsafat. Sampai disini dapat diambil kesimpulan bahwa perbedaan definsi filsafat antara satu tokoh dengan tooh lainnya disebabkan perbedaan konotasi filsafat pada dirimereka masing-masing.
Dalam rangka memahamiapa itu filsafat marilah kit perdalam sedikit pembahasan ini. Uraian di atas menjelaska bahwa salah satu kesulitan menentukan definisi filsfat ialah karena bedanya definisi yang dibua oleh para ahli. Bila dirinci, dapatlah diketahui membuat definisi filsafat, jadi juga emahami apa itu filsafat berkembang darimasa ke masa.kesulitan kedua ialah kerena pengertian filsafat itu berbeda antara satu tokoh dengan tokoh lainya, kesulitan ketiga adalah karena filsafat itu itu telah dipakai untuk menunjuk bermacam-macam objek yang berbeda.


[1]Ahmad Tafsir, Filsafat Umum Akal dan Hati Sejak Thales Sampai Capra ’(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2012), hlm 12

[2] Masykur Arif Rahman, Buku Pintar Sejarah Filsafat Barat (Yogyakarta: IRCiSoD, 2013) hlm 13
[3] K. Bertens, Sejarah Filsafat Yunani (Yogyakarta: Kanisius,1999) hlm, 17
[4] Ahmad Tafsir , (Filsafat Umum  Akal dan Hati Sejak Thales Sampai ke Capra) Bandung: Remaja Rosdakarya 2012 hlm. 10-11
[5] Ahmad Tafsir , (Filsafat Umum  Akal dan Hati Sejak Thales Sampai ke Capra) Bandung: Remaja Rosdakarya 2012 hlm. 1
[6] Masykur Arif Rahman, Buku Pintar Sejarah Filsafat Barat (Yogyakarta: IRCiSoD, 2013) hlm. 27
[7] Fuad Farid Ismail dab Abdul Hamid Mutawalli, Cara Mudah Belajar Filsafat (Yogyakarta : IRCiSoD, 2012), hkm. 18-23

Komentar

Postingan populer dari blog ini

biografi singkat KI HAJAR DEWANTARA

  Di kenal sebagai bapak pendidikan indonesia. Tanggal kelahiranya 2 mei di tetapkan sebagai hari pendidikan nasional. Lahir 2 mei 1889. Tokoh besar karena hidupnya di dedikasikan untuk dunia pendidikan Indonesia.   Jadi beliau ini juga pejuang dan pernah jadi wartawan dan pernah juga di hukum belanda di asingkan dan sebagainya. Beliau cucu pakualam ke 3. Nama aslinya raden mas suwardi suryaningrat dan ganti nama menjadi ki hajar dewantara saat mendirikan taman siswa sekitar tahun 1922 umur 44 tahun. beliau masih keturunan sunan kalijogo dari ibunya. Ibunya buyutnya adalah nyi ageng serang dan nyi ageng serang adalah keturunan sunan kalijogo.             Beliau pernah di asingkan ke pulau Bangka dan belanda. Karena beliau menyindir belamda karena pihak belanda ingin mengadakan acara kemerdekaan belanda. Tapi acara ini di buat dengan mengambil iuran dari masyarakat. Melihat itu ki hajar pun menyindir dengan tulisa...

biografi singkat ki ageng suryo metaram

            Ki ageng suryometaram adalah tokoh besar spiritual jawa. Memang kebanyakan orang jawa adalah spiritual berbeda dengan eropa yang berhenti di rasional. Beliau salah satu anak dari 79 anak dari hamengkubuono ke 7. Nama kecil beliau BRM(BENDORO RADEN MAS) KUDIARMADJI.   Lalu punya gelar pangeran menjadi BRMP kudiarmadji suryomentaram. Suryomentaram juga gelar yang berarti mataharinya mataram. Beliau mempunyai pendidikan yang baik termasuk belajar langsung ke KH AHMAD DAHLAN.             Yang paling terkenal dari beliau adalah mencari manusia. Lama mencari dan ketemunya saat bertemu istri ke 2 nya. Bahkan beliau ingin mencopot gelar pangeranya tapi tidak boleh oleh sultan. Pokoknya beliau ingin keluar dari kerajaan tapi tidak boleh karena sultan tahu jika beliau keluar akan hilang. Tapi beliau akhirnya kabur. Saat sebelum ingin kabur banyak hal yang tidak ...

menelaah pemikiran KI HAJAR DEWANTARA dalam pendidikan

Pemikiran             Pendidikan yaitu di dalam hidup tumbuhnya anak-anak. Maksudnya menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia atau anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-setingginya.   Jadi pendidikan sebenarnya nuntun. Seperti kita mengajari nak-anak berjalan. Kita hanya menuntun. Bukan kita yang membuat dia jalan, tapi karena potensinya yang dia ingin berjalan dan kita hanya membantunya menuntun untuk lebih cepat bisa berjalan. Makanya guru harus bisa melihat potensi anak. Karena kalau kita selaras dengan potensi maka akan bahagia. tapi kalau guru mengarahkan kita ke potensi lain yang di paksakan, mungkin akan tersiksa. Misalnya bakatnya di olahraga tapi malah masuk jurusan matematika. Ya mungkin bisa menjalani, tapi tidak penuh.             Hakekat pendidikan: Anak-anak t...