Langsung ke konten utama

menelaah pemikiran KI HAJAR DEWANTARA dalam pendidikan



Pemikiran
            Pendidikan yaitu di dalam hidup tumbuhnya anak-anak. Maksudnya menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia atau anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-setingginya.  Jadi pendidikan sebenarnya nuntun. Seperti kita mengajari nak-anak berjalan. Kita hanya menuntun. Bukan kita yang membuat dia jalan, tapi karena potensinya yang dia ingin berjalan dan kita hanya membantunya menuntun untuk lebih cepat bisa berjalan. Makanya guru harus bisa melihat potensi anak. Karena kalau kita selaras dengan potensi maka akan bahagia. tapi kalau guru mengarahkan kita ke potensi lain yang di paksakan, mungkin akan tersiksa. Misalnya bakatnya di olahraga tapi malah masuk jurusan matematika. Ya mungkin bisa menjalani, tapi tidak penuh.
            Hakekat pendidikan: Anak-anak tumbuh dan hidup sesuai kodratnya sendiri. pendidikan hanya dapat merawat dan menuntun tumbuhnya kodrat itu.meskipun mengenyam di pendidikan yang sama dan di didik oleh guru yang sama tentunya setiap murid punya jalan sendiri-sendiri. jadi meskipun kuliah sama,dosen sam tapi akan punya jalan beda-beda. Jadi pendidik, merawat,menuntun dan menumbuhkan kodrat anak.
Tri rahayu: hammemayu hayuning sarira,hamemayu hayuning bongso dan hamemayu haying bawanono. Mungkin bahasa indonesianya memelihara diri, memelihara bangsa dan memelihara alam semesta. Hamemayu itu arti harfiahnya mempercantik. Jadi pendidikan membuat diri sendiri,bangsa dan alam semesta terjamin. 3 ini adalah level. Pertama sempurnakanlah dirimu, setelah selesai baru selesaikan bangsa dan setelah itu alam semesta. Jadi pendidikan muatanya ilmu. Dengan adanya ilmu semuaakan berkualitas dan memikat. Jadi harus ada pendidikan demi kita,bangsa dan alam semesta. Maka kunci akan kehidupan adalah pendidikan.
            Dasar kerja pendidikan : tri loka; ing ngarso sung tulodho, ing madyu mangon karso, tut wuri handayani. Jadi jika berada di depan harus memberi contoh. Ada kelebihan apapun maka anda berada di depan dan tugasnya memberi contoh yang baik karena di ikuti orang. Misalnya guru yang di ikuti murid. Di tengah membangun kreatifitas. Jadi artinya jika saat di tengah atau bersama tugasnya harus kreatif. Jadi kreatiflah membangun inisiatif yang produktif. Misalnya siswa stm menciptakan mesin motor yang hemat bbm dan lainya. Mengikuti anak didik. Jadi menuntun, maka yang di tuntun harus di depan. Dan saat menuntun dari belakang tugasnya handayani atau mendukung atau memberdayakan. Kuatkan diya, tingkatkan mentalnya jangan di marahi sehingga meruntuhkan mentalnya.
            System pendidikan: tri mong; momong,among,dan ngemong. Momong artinya merawat dengan kasih sayang sambil menanamkan kebiasaan baik. Among artinya memberi contoh biar di tiru tanpa memaksa. Ngemong itu artinya merawat sehingga yang di rawat bisa tumbuh secara optimal. Jadi jika jadi guru atau sebagainya harus bisa momong,among dan ngemong. System ini di juluki sistim pamong.
            Aktifitas pendidikan; tri pusat; keluarga,perguruan dan pergerekan pemuda. Mau tidak mau pasti terlibat. Pergerakan pemuda yang di maksud juga sosialisas antar pemuda dan organisasi.  Misalnya kamu kutu buku, ya kalanganmu kutu buku. kalau keluarga fokusnya di budi pekerti dan sosial. Di perguruan fokusnya untuk memberikan ilmu pengetahuan di samping pengetahuan intelek. Pergerakan pemuda terfokus pada penguasaan diri yang amat perlu untuk pembentukan watak.
            Ranah pendidikan;tri nga
            Ngerti,ngrasa dan nglakoni. Ngerti itu pemahaman, ngrasa itu afeksi dan nglakoni itu psikomotorik. Jadi ranah pendidikan3 ini yang harus di lakukan. Jadi harus ada pemahamanya, karakter afeksinya dan tindakanya. Dan harus utuh semua. Kalo ngerti sama ngroso saja tanpa ngelakoni ya taka da hasilnya. Maka semua ini harus ada. Misalnya kamu pamah dan mengerti karaktermu saat kamu ingin berbuat kebaikan misalnya memberi sedekah, tapi tak di lakukan ya kurang elok. Seperti pohon yang taka da buahnya. Justru buahnya ilmu adalah ngelakoni atau mewujudkan.
            Metode belajar: tri no
            Nonton,niteni dan nirokke. Nonton itu melihat,belajar,mengamati. Niteni itu mengingat-ingat yang sudah di tonton. Dan nirokke adalah melakukan atau mewujudkan(menirukan) yang sudah di tonton dan di niteni. Kalau jawa ada ilmu niteni. Misalnya pas siang panas sekali dan biasanya kalo siang panas sore hujan. Maka orang jawa titen(ingat) jika siang panas maka sore biasanya hujan. Maka biasanya akan menimbulkan perbuatan misalnya mengangkat jemuran lebih awal dan lainya. Manfaat lainya adalah supaya tidak jatuh di lubang yang sama. Dan manfaat lainya lebih mudah untuk mempraktekan apa yang sudah kita nonton dan niteni. Jadi semua harus lengkap tak boleh hilang satu hal.
            Peralatan pendidikan:
            Ada 6 alat. Alat 1 pembiasaan, alat ke 2 pembiasaan, alat ke 3 pengajaran, alat ke 4 perintah atau paksaan hukuman, alat ke 5 laku atau self disiplin yang ke 6 pengalaman lahir batin( nglakoni,ngrasa). Menurut beliau cara pembelajaran dengan contoh dan pembiasaan efektif untuk umur 1-7 tahun. jika di biasakan untuk di beri contoh untuk di biasakan maka akan muncul habit of main (kebiasaan yang natural). Misalnya kalau kamu di biasakan sholat maka kalo gak ada yang sholat dia gelisah, orang biasanya sholat kog.  Dan umur 7-14 tahun baru efektif untuk di ajar secara optimal dan sesekali di beri perintah atau hukuman. Maka harus di beri tahu yang harus di lakun dan tidak harus di lakukan apa. untuk 14-21 masa bentuk karak ter. Maka cara mendidik itu laku dan pengalaman. Pendidikan yang langsung menyentuh realitas.
             
            Pendidikan menuju kesempurnaan hidup:
            Menurut ki hajar segala cara ,usaha dan alat pendidikan harus sesuai dengan kodratnya keadaan. Jadi misalnya setiap orang berbeda-beda. Maka harus menyesuaikan dengan orangnya. Dan kodratnya tersipan dari adat istiadat setiap rakyat. Maka pembelajaran harus sesuai dengan adat. Misalnya di timur lebih ke metafisik dan di eropa lebih ke fisik.  Maka adat istiadat tidak tergatung pada zaman dan tempat. Jadi berubah-ubah sesuai kondisi. Tapi kita punya karakter. Maka untuk tahu karakter kita harus tahu apa yang terjadi dahulu,sekarang dan masa depan. Dan pengaruh baru di karenakan percampuran bangsa yang satu dan lain. Maka kita harus waspada dalam memilih untuk menambah kemuliaan hidup . maka kita harus pintar untuk menyaring-nyaring mana yang bagus dan mana yang merugikan.
            Pendidikan kerakyatan:
             mendidik anak itu bagian dari mendidik rakyat. Ya karena anak-anak itulah yang akan menjadi generasi penerus.  Dan akan menjadi rakyat. Rakyat akan melakukan segala upaya untuk memakmurkan negeri ini. Maka kalo terdidik usaha yang dilakukan bisa-bisa salah dan malah membuat bangsa tidak makmur. Maka pendidikan rakyat membuat rakyat mencintai bangsanya. Maka dasar pendidikan rakyat yang ke 1 harus bersemangat keluhuran budi manusia. Yang k2 harus mendidik kea rah kecerdasan budi pekerti. Yang ke 3 harus mendidik kekeluargaan. Maka jangan sampai sekolah menjauhkan anak-anak dari masyarakatnya. Dan harus membangun budi pekerti dan budi kesosialan. Biasanya belajar malar malah membuat anak-anak terpisah dari masyarakat karena terlalu terfokus ke tuntutan akademis. Dan yang terakhir pendidikan harus sesuai denga kehidupan rakyat.
            Kritik pendidikan barat:
            Kata ki hajar pendidikan eropa itu mementingkan ketertiban,perintah hukuman. Maka ini membuat anak tak punya kepribadian. Dan anak tak bisa melakukan apa-apa kalau tak di perintah. Dia tak bisa bergerak sesuai kemampuanya. Dan pendidikan barat jauh dari pendidikan budi pekerti. Maka akan mendewakan angan-angan. Yang timbul 2 yaitu murka diri dan benda. Yait uindividualis dan lebih materialism.
Pendidikan,bahasa dan kebangsaan:
            Menurut ki hajar bahsa juga penting di pendidikan. Karena anak yang lebih di ajarkan ke bahasa asing akan kehilangan hubungan batin dengan orang tunya dan bangsanya. Maka jika anak sombong dengan beraninya melukai orang tuanya dan bangsanya, maka itulah bukti kegagalan pendidikan dengan kebangsaan.
System pondok dan asrama
Mulai zaman dulu sampai sekarang kita punya rumah yang juga menjadi rumah pendidikan. Yaitu asrama, atau pondok. Tapi kalau zaman dahulu zaman dulu di zaman budha di sebut pawiyatan. Di situ untuk menghubungkan guru dan murid untuk hidup bersama terus menerus.
Tingkatan penuntut ilmu
Untuk selevel taman kanak-kanak namanya indung-indung. Naik menjadi taman muda yang namanya yang pria ulu guntung yang perempuan umbon-umbon.  Dan kalau sudah dewasa namanya yang pria cekel dan wanita namanya dunyik.  Ada taman guru yang pria namanya cantrik dan  wanita namanya mentrik. Lal guru muda yang laki namanya manguyu dan wanita namanya sontrang.  Lalu tingkatan guru yang pria namanya jejanggan dan wanita namanya bidang. Lalu guru senior namanya hajar/pandita.  Pandita ada yang mengajar saja namanya dwijawara. Ada yang tirakat saja namanya wiku. Ada yang bekas bangsawan namanya Begawan da nada yang asing namanya resi.Berarti sejak zaman dulu kita punya system pengajaran. Bahkan lebih komplit dari sisitim yang lain. Urut dari rendah hingga tinggi.
Azaz taman siswa:
Ada 7. 1. Jadilah diri sendiri. 2. Kemerdekaan batin,pikiran dan tenaga. 3.kebudayaan sendiri. 4. Pendidikan yang merakyat. 5. Percaya dan bersandar kepada kekuatan diri sendiri. 6. Membelanjakan diri sendiri. 7. Ketulusan,keikhlasan, dan kesucian hati untuk mendidik. Itu yang di kembangkan ki Hajar.
Fatwa sendi hidup merdeka
Yang 1 lawan sastra ngesti mulyo berarti mulyanya hidup karena ilmu.  Yang 2 sastra herjendrajuningrat pangruwatan diyu artinya ilmu luhur yang menyelematkan dunia dan menghilangkan kebiadaban. Yang ke 3 suci tata ngesti tunggal artinya dengan kesucian batin menuju kesempurnaan. Dan yang ke 4 hak diri untuk menuntut salam dan bahagia. yang ke 5 tetetp artinya tetap. Mantep  artinya tetap. Dan antep itu kekuatan kualitas. Yang ke 6 ngandel=percaya, kendel=berani,bandel=tahan banting,kandel=tebal/tangguh. Yang ke 7 neng= meneng/diam, ning=wening/jernih, nung=hanung/kuat, nang=menang.
Baik saya akan nmenutup dengan quotes “ setiap orang menjadi guru, setiap rumah menjadi sekolah. Pendidikan tidak berhenti di bangunan sekolah saja, tapi di rumah, dan di mana saja”.

           

Komentar

Postingan populer dari blog ini

biografi singkat KI HAJAR DEWANTARA

  Di kenal sebagai bapak pendidikan indonesia. Tanggal kelahiranya 2 mei di tetapkan sebagai hari pendidikan nasional. Lahir 2 mei 1889. Tokoh besar karena hidupnya di dedikasikan untuk dunia pendidikan Indonesia.   Jadi beliau ini juga pejuang dan pernah jadi wartawan dan pernah juga di hukum belanda di asingkan dan sebagainya. Beliau cucu pakualam ke 3. Nama aslinya raden mas suwardi suryaningrat dan ganti nama menjadi ki hajar dewantara saat mendirikan taman siswa sekitar tahun 1922 umur 44 tahun. beliau masih keturunan sunan kalijogo dari ibunya. Ibunya buyutnya adalah nyi ageng serang dan nyi ageng serang adalah keturunan sunan kalijogo.             Beliau pernah di asingkan ke pulau Bangka dan belanda. Karena beliau menyindir belamda karena pihak belanda ingin mengadakan acara kemerdekaan belanda. Tapi acara ini di buat dengan mengambil iuran dari masyarakat. Melihat itu ki hajar pun menyindir dengan tulisa...

biografi singkat ki ageng suryo metaram

            Ki ageng suryometaram adalah tokoh besar spiritual jawa. Memang kebanyakan orang jawa adalah spiritual berbeda dengan eropa yang berhenti di rasional. Beliau salah satu anak dari 79 anak dari hamengkubuono ke 7. Nama kecil beliau BRM(BENDORO RADEN MAS) KUDIARMADJI.   Lalu punya gelar pangeran menjadi BRMP kudiarmadji suryomentaram. Suryomentaram juga gelar yang berarti mataharinya mataram. Beliau mempunyai pendidikan yang baik termasuk belajar langsung ke KH AHMAD DAHLAN.             Yang paling terkenal dari beliau adalah mencari manusia. Lama mencari dan ketemunya saat bertemu istri ke 2 nya. Bahkan beliau ingin mencopot gelar pangeranya tapi tidak boleh oleh sultan. Pokoknya beliau ingin keluar dari kerajaan tapi tidak boleh karena sultan tahu jika beliau keluar akan hilang. Tapi beliau akhirnya kabur. Saat sebelum ingin kabur banyak hal yang tidak ...